Wabah bakteri Escherichia coli tengah melanda Jerman. Bakteri yang pertama kali ditemukan oleh dokter hewan asal Jerman bernama Theodor Escheric pada tahun 1885 ini telah menyebabkan 1.600 orang dirawat dan 18 orang meninggal dunia di Jerman. Wabah E. coli di Jerman diduga berasal dari timun-timun yang diimpor dari Spanyol. Hal ini mengingatkan saya ketika mengusulkan proposal penelitian kepada dosen pembimbing saya. Ketika itu, saya tertarik dengan kasus wabah-wabah bakteri E. coli yang kerap terjadi pada makanan mentah atau makanan yang dimasak kurang sempurna.
Sebelum mengajukan proposal penelitian, saya mencari literatur sebanyak-banyaknya. Saya tertarik dengan wabah E. coli yang kerap terdapat pada sayur-sayuran, seperti kubis, wortel, timun, kecambah, bawang, kentang, bayam, dan sawi. Kebiasaan menggunakan sayuran sebagai lalapan menjadikan penyebaran bakteri E. coli begitu meluas. Wabah E. coli sering menyebabkan Traveller’s Diarrhoea, kasus diare berdarah yang kerap terjadi pada wisatawan Asia Tenggara. Namun setelah berdiskusi dengan dosen pembimbing, saya akhirnya meneliti bakteri E. coli pada kerang-kerangan.
Bakteri E. coli sebenarnya merupakan mikroorganisme normal yang terdapat di saluran pencernaan manusia. Namun bakteri E. coli dengan strain tertentu seringkali menyebabkan penyakit diare, dari diare biasa sampai diare yang mematikan. Berdasarkan jenis infeksinya, bakteri E. coli diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu EPEC (Entero Patogenik E. coli), EIEC (Entero Toksigenik E. coli), EHEC (Entero Hemoragik E. coli), EIEC (Entero Invansif E. coli), dan EAEC (Entero Agregatif E. coli). Bakteri E. coli yang saya teliti adalah strain bakteri E. coli 0157:H7 yang termasuk dalam kelompok Entero Hemoragik E. coli.
Menurut para peneliti di Beijing Genomics Institute, wabah E. coli yang melanda Jerman itu merupakan jenis E. coli strain baru. Dari penelitian awal, bakteri E. coli yang menginfeksi timun-timun dari Spanyol itu merupakan hasil mutasi dari dua jenis bakteri, yaitu jenis EAEC dan EHEC. Bakteri E. coli jenis EAEC menyebabkan diare parah karena bakteri memproduksi toksin hemolisin yang menyerang mukosa usus. Bakteri E. coli jenis EHEC bisa menyebabkan diare berdarah, kram perut, dan bahkan gagal ginjal. Dari hasil mutasi dua jenis bakteri E. coli ini dihasilkan jenis strain baru, yaitu strain O104, yang sangat mematikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar