REMBANG (wartamerdeka.com) - Nelayan Desa Gegunung Wetan Kecamatan Rembang Kota kembali berhasil mengangkat jangkar kuno raksasa. Kali ini benda terbuat dari besi yang ditemukan sepanjang empat meter, dari kedalaman 8 meter berjarak 3 mil sebelah timur temuan jangkar pertama.
Suwanto, Kepala Desa Gegunung Wetan mengatakan, posisi jangkar sebelumnya telah diketahui berdasar penelitian yang dilakukan tim dari Balai Arkeologi BP3 Jawa Tengah padea Jumat pagi. Lokasi berada di sekira 3 mil arah barat daya Pulau Borekan, 2.,5 mil utara perairan Rembang. Kemudian, Rastim salah satu warga yang ahli menyelam ditugaskan meneliti ke dasar laut dan ternyata benar terlihat jangkar besar seperti yang diidetifikasikan. "Bahkan Rastim memastikan bila jangkar raksasa kali ini lebih besar dari yang sebelumnya diangkat," katanya.
Dia menerangkan, Sabtu (11/6) pukul 06.00 WIB kelompok nelayan Desa Gegunung Wetan berangkat untuk mengambil jangkar kuno itu. Dikerahkan dua kapal gardan dan puluhan drum untuk mengambil jangkar itu, namun pengangkatan terkendala banyaknya jaring yang tersangkut di badan jangkar."Hingga sore sekitar pukul 16.40 WIB baru bisa sampai darat," bebernya.
Sementara dari Rastim diperoleh keterangan bila di sekitar tempat temuan jangkar raksasa kali ini yang berhasil diangkat terlihat masih ada dua sejenis. Hanya saja dua jangkar itu terpendam agak dalam, berbeda dengan dua jangkar sebelumnya yang tampak langsung ketika dia menyelam. "Kemungkinan besar membutuhkan kapal beralat derek untuk mengangkatnya, tidak bisa lagi dengan cara tradisional," ujarnya.
Berita penemuan jangkar kedua itu tak urung menarik perhatian warga, ratusan orang sepanjang Sabtu siang sudah mulai terlihat di sekitar wilayah Kelurahan Gegunung Wetan, berbondong-bondong menyaksikan adanya temuan jangkar raksasa yang berhasil diangkat dari laut.
Sementara pengelola DABTRPK Rembang, Sriyono saat dihubungi menyatakan keinginannya agar temuan jangkar raksasa tersebut ditempatkan di wahana wisata yang dikelolanya. Supaya melengkapi koleksi mendampingi jangkar yang telah ada, menjadi ikon tempat wisata kebanggaan warga Rembang peninggalan tahun 1731 Masehi.
Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Kabupaten Rembang Edi Winarno memperkirakan jangkar raksasa yang ditemukan nelayan Desa Gegunung Wetan merupakan sisa-sisa dari kapal yang tenggelam di perairan Rembang pada tahun 1731 Masehi. "Berdasarkan arsip nasional pada tahun 1731, Rembang masih memiliki dua pelabuhan besar, masing-masing Pelabuhan Karanggeneng kecamatan Rembang dan Dasun kecamatan Lasem. Tercatat ratusan kapal internasional kerap berlabuh di dua pelabuhan tadi, beberapa diantaranya dilaporkan tenggelam di perairan Rembang," paparnya.
Diyakini jangkar raksasa yang ditemukan itu merupakan bagian dari sisa-sisa kapal yang pernah tenggelam pada tahun 1731. Namun untuk mengetahui kepastianya harus dilakukan penelitian, termasuk membersihkan jangkar dari kerak-kerak. "Dimungkinkan ada huruf atau angka yang tertera, bisa mengungkap identitas kapal yang membawanya," pungkasnya.
Sebelumnya pada Selasa (26/3) jangkar raksasa berhasil diangkat dari laut, seberat 1 ton dengan panjang 3,8 meter juga oleh nelayan Desa Gegunung Wetan. Lokasi temuan berada pada titik ordinat 6 derajat 40 menit 700 detik Lintang Selatan dan 111 derajat 20 menit 186 detik Bujur Timur dan kini masih berada di desa setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar