Pakai masker saat ibadah haji cegah virus MERS (Foto: Okezone)
KORBAN keganasan virus MERS tidak hanya menimpa masyarakat di Arab Saudi. Beberapa negara lain pun sudah mengumumkan warganya terkena virus ini. Kini, Indonesia harus waspada.
Middle East Respitory Syndrome (MERS) Coronavirus memang tengah menjadi perhatian dunia. Virus yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012 ini telah menewaskan sedikitnya 115 orang. Bahkan, virus ini juga ditemukan di beberapa negara, seperti Mesir, Yordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris, Filipina, Prancis, Italia, Tunisia, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Memang, sampai sekarang belum diketahui pasti penyebab dan obat mujarab virus mematikan ini. Selain kelelawar, MERS CoV diduga banyak ditularkan ke manusia dari hewan unta di Arab Saudi yang menujukkan hasil positif saat diuji coba. Hal ini sebagaimana disampaikan para pejabat Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Selain itu, perlu diketahui bahwa virus ini bisa menular dari orang ke orang melalui kontak jarak dekat. Tentu saja kewaspadaan kita terhadap virus ini semakin digalakkan. Pasalnya, berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sepertiga dari orang-orang yang didiagnosis tertular MERS CoV telah meninggal dunia. Dan sebagian besar kasus MERS CoV melibatkan orangtua dan orang-orang yang memiliki kondisi medis sebelumnya.
Sebagai langkah antisipatif, kita bisa mengecek beberapa indikator seseorang yang terkena virus ini. Tidak hanya demam dan sesak napas, namun disertai batuk. Mereka juga menderita sakit perut dan diare. Bahkan, ada beberapa penderita yang terinfeksi berkembang ke penyakit gagal ginjal.
Tentu saja hal tersebut perlu diperhatikan dengan saksama. Jangan pernah menganggap bahwa masalah ini lebih banyak terjadi di negara luar, sementara Indonesia masih aman-aman saja.
Jangan salah, masyarakat Indonesia rawan terkena virus MERS CoV. Hal ini lantaran hampir setiap tahun umat muslim di Indonesia berbondong-bondong ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umroh dan haji. Potensi terkena virus yang belum ada vaksinnya ini sangat besar jika tidak diwaspadai sejak awal.
Memeriksakan kesehatan secara kontinu ke dokter menjadi langkah penting yang harus kita perhatian. Selain itu, jangan lupa menjalani gaya hidup bersih dan mengonsumsi makanan sehat. Termasuk juga memakai masker ketika kita mengunjungi negara Arab Saudi. Bagaimanapun kita lebih baik mencegah daripada mengobati penyakit yang sudah parah.
Middle East Respitory Syndrome (MERS) Coronavirus memang tengah menjadi perhatian dunia. Virus yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012 ini telah menewaskan sedikitnya 115 orang. Bahkan, virus ini juga ditemukan di beberapa negara, seperti Mesir, Yordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris, Filipina, Prancis, Italia, Tunisia, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Memang, sampai sekarang belum diketahui pasti penyebab dan obat mujarab virus mematikan ini. Selain kelelawar, MERS CoV diduga banyak ditularkan ke manusia dari hewan unta di Arab Saudi yang menujukkan hasil positif saat diuji coba. Hal ini sebagaimana disampaikan para pejabat Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Selain itu, perlu diketahui bahwa virus ini bisa menular dari orang ke orang melalui kontak jarak dekat. Tentu saja kewaspadaan kita terhadap virus ini semakin digalakkan. Pasalnya, berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sepertiga dari orang-orang yang didiagnosis tertular MERS CoV telah meninggal dunia. Dan sebagian besar kasus MERS CoV melibatkan orangtua dan orang-orang yang memiliki kondisi medis sebelumnya.
Sebagai langkah antisipatif, kita bisa mengecek beberapa indikator seseorang yang terkena virus ini. Tidak hanya demam dan sesak napas, namun disertai batuk. Mereka juga menderita sakit perut dan diare. Bahkan, ada beberapa penderita yang terinfeksi berkembang ke penyakit gagal ginjal.
Tentu saja hal tersebut perlu diperhatikan dengan saksama. Jangan pernah menganggap bahwa masalah ini lebih banyak terjadi di negara luar, sementara Indonesia masih aman-aman saja.
Jangan salah, masyarakat Indonesia rawan terkena virus MERS CoV. Hal ini lantaran hampir setiap tahun umat muslim di Indonesia berbondong-bondong ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umroh dan haji. Potensi terkena virus yang belum ada vaksinnya ini sangat besar jika tidak diwaspadai sejak awal.
Memeriksakan kesehatan secara kontinu ke dokter menjadi langkah penting yang harus kita perhatian. Selain itu, jangan lupa menjalani gaya hidup bersih dan mengonsumsi makanan sehat. Termasuk juga memakai masker ketika kita mengunjungi negara Arab Saudi. Bagaimanapun kita lebih baik mencegah daripada mengobati penyakit yang sudah parah.
sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar